Pohon Kinerja pada Instansi Pemerintah

Haris Munandar , April 08 2025

Pohon Kinerja pada Instansi Pemerintah

Organisasi yang berorientasi profit maupun tidak, umumnya menyusun perencanaan strategis secara periodik, misalnya Rencana Strategis tahun 2025-2029, Corporate Planning 2021-2025, dan lain-lain. 

 

Kegiatan menyusun perencanaan strategis merupakan salah satu bagian dari proses manajemen strategis dalam organisasi, yang nantinya akan terhubung dengan proses penilaian kinerja. Dalam hal ini, sasaran, indikator kinerja dan target yang ditetapkan saat penyusunan perencanaan strategis akan menjadi dasar perhitungan penilaian kinerja. Dengan demikian, proses pada perencanaan strategis juga terhubung dengan manajemen kinerja.

 

Instansi pemerintah (instansi pusat dan instansi daerah) memiliki keunikan tersendiri ketika menjalankan proses perencanaan, terutama saat menyusun Rencana Strategis (Renstra). Bersamaan dengan proses penyusunan Renstra, terdapat komponen yang harus dipenuhi untuk menyelaraskan konsep logic model dalam penyusunan Renstra, yaitu Penjenjangan Kinerja. 

 

Penjenjangan Kinerja mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PANRB) Nomor 89 Tahun 2021, tentang Penjenjangan Kinerja Instansi Pemerintah. 

 

Konsep yang digunakan pada Penjenjangan Kinerja adalah Pohon Kinerja, yaitu alat bantu bagi organisasi untuk mengawal struktur logika sebab-akibat, atas berbagai kondisi yang diperlukan organisasi dalam menghasilkan outcome yang diinginkan. 

 

Dengan adanya Penjenjangan Kinerja melalui penyusunan Pohon Kinerja, instansi pemerintah diharapkan:

  1. Mampu menyelaraskan kinerja organisasi kepada kinerja unit dan individu dengan baik
  2. Memiliki acuan dalam menilai kinerja organisasi, unit kerja dan individu
  3. Mampu menetapkan program dan kegiatan secara fokus dan tepat
  4. Mampu menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien

 

Implementasi logic model untuk Pohon Kinerja dilakukan dengan penjabaran outcome menjadi ultimate outcome, intermediate outcome dan immediate outcome yang dikaitkan dengan outcome pada level negara. Pohon kinerja dapat dikatakan cukup komprehensif jika memenuhi prinsip: logis, empiris, antisipatif, dinamis, holistik, out of the box dan materialitas. 

 

 

Secara garis besar, alur proses Penjenjangan Kinerja hingga menghasilkan Pohon Kinerja yang kemudian dapat bermanfaat dalam penyusunan Renstra bisa melalui dua tahap berikut:

 

Tahap I: Penyusunan Pohon Kinerja, yang terdiri atas proses:

  1. Menentukan outcome atau kinerja yang akan dijabarkan dalam Penjenjangan Kinerja
  2. Menentukan Critical Success Factors (CSF) dari outcome/ kinerja
  3. Menguraikan CSF ke kondisi antara hingga kondisi paling operasional
  4. Merumuskan indikator kinerja

 

Tahap II: Menerjemahkan Pohon Kinerja ke Komponen Perencanaan

Dengan menyelesaikan tahapan di atas, gambar berikut akan menjadi ilustrasi hasil penyusunan pohon kinerja.

 

 

Haris Munandar

Chief of Strategy Performance and Process

One GML 

 

Editor:

Ivan Mulyadi

Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:

  • - WhatsApp : 0813-8952-8410
  • - Instagram : @onegml
  • - LinkedIn : @onegml
  • - Facebook : @onegmlofficial
  • - TikTok : @onegmlofficial
  • - YouTube : @onegmlofficial

More Article

Mengelola dan Memonitor Perusahaan Multi Bisnis

Haris Munandar , April 08 2025

Sampai dengan tahun 50-an, sebagian besar perusahaan di Amerika masih berfokus pada single dominan bisnis. Namun saat ini semakin banyak organisasi mengelola multi ...

Mengelola dan Memonitor Perusahaan Multi Bisnis
Pentingnya KPI Individu Sebagai Pendukung Kinerja Organisasi

Haris Munandar , April 08 2025

Pengukuran dan penetapan Key Performance Indicator (KPI) yang berbeda, akan menimbulkan pola perilaku yang berbeda pula. Contoh kasusnya bisa dilihat pada dua model...

Pentingnya KPI Individu Sebagai Pendukung Kinerja Organisasi