Ivan Mulyadi , July 24 2025
Kini kita hidup dalam era di mana perkembangan pengetahuan, sains dan teknologi melaju begitu pesat. Bukannya tak mungkin, dan akan menjadi hal yang lumrah, manusia ke depannya akan hidup berumur panjang mencapai usia sekitar 100 tahun.
Dalam buku berjudul “The 100-Year Life: Living and Working in an Age of Longevity” yang ditulis oleh Lynda Gratton dan Andrew Scott, kita diajak untuk berpikir ulang secara total tentang cara kita hidup, bekerja, belajar dan pensiun. Buku ini bukan sekadar panduan, melainkan panggilan untuk berubah, baik secara individu, sosial, organisasi, maupun masyarakat luas.
Coba bayangkan hidup kita saat ini, yang biasanya terbagi menjadi tiga tahap. Kita belajar di masa muda, bekerja di usia produktif, lalu pensiun di usia tua. Cara pandang ini dibentuk ketika harapan hidup hanya sekitar 80 tahun. Tapi jika hidup kita bisa mencapai usia hingga 90 atau bahkan 100 tahun dengan kondisi sehat dan aktif, apakah pola hidup yang lama masih relevan?
Lynda Gratton memaparkan bahwa cara pandang hidup tiga tahap ini sudah usang. Sebagai gantinya, kita perlu mulai merancang kehidupan multi-tahap. Inilah hidup yang penuh dengan masa transisi, pembaruan diri dan disertai proses pembelajaran seumur hidup.
Akhir dari Kehidupan Tiga Tahap
Premis utama dari buku The 100-Year Life sebenarnya sederhana tapi revolusioner. Dengan meningkatnya harapan dan kualitas hidup, maka cara pandang tahapan hidup yang lama tidak lagi relevan. Jika usia hidup kita bisa mencapai 100 tahun, maka besar kemungkinan kita harus bekerja dan berkarya jauh lebih lama, bahkan hingga usia 70 atau 80-an. Tapi ini bukan berarti kita harus memperpanjang karier yang repetitif dan membosankan, melainkan mengubah cara kita melihat kehidupan dan pekerjaan dengan lebih bermakna.
Dalam kehidupan tiga tahap, setiap masa pendidikan, bekerja dan pensiun akan terkesan repetitif dan kaku. Tapi dalam kehidupan dengan rentang waktu 100 tahun, struktur kehidupan 3 tahap ini akan runtuh. Karena itu, Lynda Gratton memperkenalkan konsep kehidupan multi-tahap, yang mencakup berbagai fase, seperti: belajar, bekerja, rehat, mengubah karier, memulai usaha baru, kembali belajar dan seterusnya. Inilah konsep kehidupan yang lebih dinamis, personal dan fleksibel, menyesuaikan dengan perubahan minat, nilai dan kebutuhan kita sepanjang hidup.
Cara Baru Mengelola Aset
Dalam hidup yang lebih panjang dan kompleks ini, menabung tentu tetap penting. Tapi The 100-Year Life mengajak kita untuk lebih memperhatikan aset tak berwujud. Ini adalah sumber daya non-finansial yang dinilai semakin vital untuk kesuksesan dan kebahagiaan manusia jangka panjang.
Aset-aset tersebut mencakup:
Karena karier kita akan lebih panjang dan tidak lagi repetitif, kita pun harus terus berinvestasi pada aset-aset tersebut, tak hanya di usia muda, tetapi sepanjang hidup. Lifelong learning menjadi kebutuhan, bukan pilihan. Kemampuan untuk membentuk kembali identitas atau karier bukan sekadar keahlian tambahan, melainkan keterampilan inti di abad ke-21.
Tanggung Jawab dalam Kehidupan dan Pekerjaan
Panjang umur memang membawa lebih banyak kebebasan, tetapi juga lebih banyak tanggung jawab. Struktur hidup yang itu-itu saja mulai luntur. Kini setiap orang bisa memiliki jalur hidup yang unik, seperti menikah di usia muda atau tua, punya anak atau tidak, kuliah lagi di usia 50, cuti dan rehat panjang dari karier, atau bahkan banting stir mencoba profesi baru.
Kehidupan masa depan ini menawarkan kesempatan luar biasa untuk menjalani hidup sesuai versi terbaik diri kita. Tapi di sisi lain, kompleksitas pengambilan keputusan juga meningkat. Kita harus merancang sendiri rencana keuangan, transisi karier, pembelajaran, hingga cara menjaga kesehatan mental dan emosional sepanjang hidup.
Dunia Baru Pekerjaan, Bisnis dan Organisasi
Bagi organisasi, hal ini menuntut pendekatan yang lebih fleksibel, seperti mendukung pekerja lintas usia, membuka peluang belajar skill baru di tengah karier, menyediakan opsi kerja fleksibel, hingga menciptakan budaya kerja yang mendukung pembelajaran terus-menerus.
Jika masa bekerja kita semakin panjang, maka dunia bisnis dan perusahaan juga harus berubah. Organisasi perlu meninggalkan pola "satu ukuran untuk semua" dan mulai membangun sistem yang menghargai kontribusi jangka panjang, fleksibilitas dan makna dalam pekerjaan.
Masa dan program pensiun juga perlu disusun ulang. Bukan lagi dianggap sebagai akhir total dari karier, melainkan sebagai transisi untuk bekerja paruh waktu, menjadi mentor, memulai usaha kecil, atau mengejar proyek pribadi. Tujuannya bukan sekadar memperlambat penuaan, tapi menciptakan kualitas kehidupan yang tetap bermakna dan aktif hingga usia lanjut.
Sosial, Pemerintah dan Masyarakat
Dampak dari usia panjang tidak hanya dirasakan secara pribadi. Pemerintah, organisasi dan masyarakat luas juga perlu menyesuaikan diri. Ini mencakup sistem pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur secara menyeluruh.
Pemerintah perlu berperan menyerukan pentingnya kebijakan yang mendukung pembelajaran berkala, serta sistem kerja yang lebih fleksibel. Selain itu kita juga perlu mengubah cara pandang terhadap usia tua yang bukan sebagai masa penurunan, tetapi lebih pada masa pertumbuhan dan menemukan kembali jati diri.
Lynda Gratton dan Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS) 2025
One GML akan menghadirkan Lynda Gratton dalam acara Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS) 2025, yang akan membahas strategi membangun future-ready workforce secara tuntas sampai ke akarnya.
Acara ini tentu akan memberikan pengalaman yang baru, spektakuler dan seru, dengan menghadirkan puluhan pembicara kelas dunia, praktisi dan para top leaders di bidangnya. Jangan lewatkan kesempatan Anda untuk menyaksikan Lynda Gratton, penulis buku “The 100-Year Life: Living and Working in an Age of Longevity”.
Para pemimpin bisnis, praktisi organisasi, profesional HR, pendidik, maupun individu yang ingin membangun masa depan, wajib hadir dalam acara IHCBS 2025 ini untuk mendapatkan insight dan inspirasi mendalam untuk bersiap menyambut transformasi ekonomi Indonesia.
Ivan Mulyadi
Sumber:
Buku The 100-Year Life: Living and Working in an Age of Longevity” yang ditulis oleh Lynda Gratton dan Andrew Scott
Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:
Ivan Mulyadi , July 24 2025
Artikel ini dikutip dari website Neraca.co.id ...
Ivan Mulyadi , July 24 2025
Perencanaan tenaga kerja atau Manpower Planning di banyak organisasi merupakan proses yang cukup menyita waktu dan perhatian. Biasanya diawali dengan pengajua...
Ivan Mulyadi , July 24 2025
Pertanyaan yang sering dilontarkan Top Management perusahaan kepada unit yang menangani SDM adalah, “Seberapa jauh fungsi SDM mampu memberikan kontribusi untuk kebe...
Ivan Mulyadi , July 24 2025
Pendahuluan...
2025 © ONE GML Consulting