One GML , June 24 2022
Era kerja hybrid sudah banyak diterapkan. Pandemi Covid-19 telah mendorong pelaku usaha untuk menata ulang sistem kerja mereka. Digitalisasi dalam berbagai proses bisnis perlu diakselerasi untuk hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.
Beberapa riset menyebutkan, mayoritas pekerja tidak bersedia kembali ke sistem kerja lama, seperti harus bekerja di kantor. Laporan Kaspersky bertajuk Employee Wellbeing 2021: Learning Form the New Reality menyatakan, 45% responden mulai beralih ke pola kerja hibrida atau hybrid working pada pertengahan 2021. Laporan lain yang dirilis Microsoft bertajuk The Next Great Disruption Is Hybrid Work juga menyebut sebanyak 73% responden ingin opsi kerja jarak jauh yang fleksibel untuk terus dilanjutkan.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan kini semakin membuka peluang bagi karyawannya untuk mengadopsi pola kerja hybrid. Karyawan bisa bekerja dari mana pun, termasuk dari kantor, dengan beberapa penyesuaian.
Di sektor perbankan, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. sudah menerapkan sistem kerja hibrida dengan beberapa penyesuaian. Seperti apa penerapannya?
Bukan WFO atau WFH, tapi Work from Hub
Direktur Human Capital & Kepatuhan BCA Lianawaty Suwono mengatakan, konsep hybrid working memang tak bisa diterapkan secara penuh. Ada beberapa divisi yang tetap harus berada di kantor. Salah satunya divisi Front End Developer.
Penerapan hybrid working di BCA memang sedikit berbeda. Ungkap Lianawaty, pihaknya menerapkan sistem yang disebut dengan work from hub. Pertimbangannya, ini terkait data nasabah yang sangat dijaga ketat kerahasiaannya. “Jadi kami tidak menerapkan work from home (WFH) atau work from anywhere (WFA), melainkan work from hub. Ini karena data yang kami sangat rahasia. Bisnis bank adalah bisnis kepercayaan. Jadi, kami harus menjaga hal itu,” tegasnya dalam webinar Center of DIGITAL & HUMAN TRANSFORMATION (CDHX) Community Gathering, Sabtu (11/6).
Begini penerapannya. Selama pandemi, transaksi digital BCA terus meningkat. Sementara itu, transaksi yang bersifat offline di kantor-kantor cabang BCA menurun, karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat dari pemerintah.
Nah, kondisi itu yang dimanfaatkan BCA. “Dengan berkurangnya transaksi di kantor-kantor cabang, kami jadi memiliki banyak ruang untuk bekerja,” tutur Lianawaty. Maka BCA pun “menyulap” beberapa kantor cabang yang sepi nasabah menjadi “kantor bayangan”. Jadi, karyawan kantor pusat tidak harus datang ke kantor pusat BCA di Menara BCA, tetapi cukup ke kantor cabang terdekat dari tempat tinggalnya.
Bahkan, manajemen membuat aplikasi bagi karyawan untuk memilih hub-nya sebagai tempat kerja. Melalui aplikasi itu, karyawan bisa mengetahui kantor cabang mana yang terdekat dengan tempat tinggal.
Tetap Menjaga Suasana Kantor
Kendati demikian, untuk menjaga hubungan sesama karyawan, manajamen BCA masih mewajibkan satu hari dalam periode tertentu bagi karyawannya untuk bekerja di kantor asalnya. Sebab, kata Lianawaty, kebanggaan bekerja di BCA adalah lingkungan kerja yang kondusif dan kekeluargaan. “Ada satu hari di mana kami berkumpul, saling mengenal, ini untuk memitigasi agar engagement tidak turun. Sebab salah satu competitive advantage bekerja di BCA adalah lingkungan kerjanya. Ini yang ingin kami jaga. Jangan sampai hilang hanya karena pandemi,” paparnya.
Meski menerapkan hybrid working, manajemen BCA ingin suasana kerja di kantor tetap ada. Misalnya, karyawan yang WFH tetap harus mengenakan pakaian kerja yang rapi, layaknya di kantor. “Jangan pakai kaos, itu tidak pantas. Cara kita berpakaian merefleksikan cara kita berpikir,” tegas Lianawaty.
Selama meeting, karyawan tidak diperkenankan mematikan kamera video. “Kalau meeting virtual, semua kamera video harus hidup dan tidak boleh ada background. Jadi, kami harus tahu karyawan ada di mana. Dia harus fokus. Kami beri kebebasan, tapi kebebasan yang terkelola,” tambah Lianawaty.
Keputusan BCA menerapkan work from hub juga didasarkan dari keinginan karyawan. Hasil survei internal BCA, tidak semua karyawan suka WFH. Apalagi bagi pasangan muda yang tidak memiliki ruang kerja khusus. “Selain itu, selama WFH ada saja disrupsinya. Misalnya, ada kiriman paket,” ujar Lianawaty, berseloroh.
QuBisa
Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:
One GML , June 24 2022
Istilah layoff ramai diperbincangkan belakangan ini. Istilah layoff muncul setelah beberapa perusahaan startup melakukan pengurangan jumlah karyawannya....
One GML , June 24 2022
Pertanyaan yang sering dilontarkan Top Management perusahaan kepada unit yang menangani SDM adalah, “Seberapa jauh fungsi SDM mampu memberikan kontribusi untuk kebe...
One GML , June 24 2022
Press Release...
2024 © ONE GML Consulting