Handal Manfaatkan AI untuk Transformasi Bisnis Anda

Pepi Agum Widianti , July 24 2025

Handal Manfaatkan AI untuk Transformasi Bisnis Anda

Istilah disrupsi di industri tanah air sudah dikenal cukup lama, bukan hanya saat pandemi COVID-19 menyeruak, namun kurang lebih satu dekade yang lalu kata disrupsi ini muncul dan menjadi populer bertepatan dengan berdirinya startup digital seperti Tokopedia, Gojek dan Grab. 

 

Mundur jauh sebelumnya, di tahun 1990-an hingga awal 2000-an istilah disrupsi ini mulai dikenal secara global setelah Clayton M. Christensen, Profesor dari Harvard Business School, menuangkan konsepnya yaitu Disruptive Innovation melalui karya bukunya yang fenomenal,  "The Innovator’s Dilemma" (1997).

 

Di sinilah muncul hukum kausalitas yang menunjukkan betapa disrupsi memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap transformasi sebuah bisnis. Dimulai dari perubahan strategi yang masif di berbagai lini proses seperti digitalisasi aktivitas operasional, inovasi produk dan layanan berbasis teknologi digital, hingga restrukturisasi organisasi serta pengembangan kompetensi sumber daya manusianya agar tetap relevan dan kompetitif. Turunan-turunan strategi ini merupakan bentuk respons adaptif bisnis terhadap disrupsi yang tidak bisa dihindarkan.

 

Di industri yang semakin kompleks, transformasi bisnis sudah menjadi keharusan. Transformasi bisnis memastikan organisasi mampu tetap bertahan dan tumbuh dalam gejolak, atau tekanan pasar serta ekspektasi konsumen yang selalu beradaptasi dengan disrupsi itu sendiri, yaitu kecepatan dalam mengadopsi fungsionalitas teknologi, terutama dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dorongan penerapan AI di industri ini didukung oleh perannya yang sangat fundamental dalam proses perubahan atau transformasi bisnis.

 

Namun transformasi yang dilakukan juga tidak lepas dari tantangan yang dibawanya yaitu kesiapan Sumber Daya Manusia. Menurut laporan World Economic Forum (The Future of Jobs Report 2023), AI dan teknologi otomatisasi akan menggantikan beberapa jenis pekerjaan yang bersifat rutin dan administratif, namun akan menciptakan jutaan pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan digital, analitis dan interpersonal. 

 

Jelas Artificial Intelligence (AI) tidak hanya menjadi kekuatan pendorong transformasi digital bisnis, tetapi juga berperan dalam membentuk landscape keterampilan kerja masa depan (future work skills). Pada prinsipnya hal ini bukan menghapus peran manusia, tetapi mentransformasikan fungsi kerja yang cenderung repetitif dengan kebutuhan skills ke arah yang lebih adaptif terhadap digitalisasi dan mengedepankan aspek kolaboratif.     

 

Hal tersebut semakin mengukuhkan bahwa AI dan future work skills dipandang sebagai sebuah kesatuan yaitu kemampuan yang perlu didorong dengan berbagai program pengembangan individu, seperti reskilling dan/atau upskilling oleh perusahaan. 

 

OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) sebagai organisasi internasional yang bertujuan untuk mempromosikan kebijakan yang berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan sosial di seluruh dunia, memberikan rekomendasi bahwa program pengembangan karyawan yang strategis dilakukan saat ini yaitu dengan mengimplementasikan aktivitas pembelajaran berbasis proyek, pelatihan microlearning dan AI-powered learning platform yang juga telah menjadi tren penting dalam pengembangan future ready workforce

 

Salah satu platform yang mendukung program pengembangan karyawan atau individu tersebut yaitu www.QuBisa.com. Sebuah platform pembelajaran terbuka (open learning platform) dengan beragam topik pembelajaran Keterampilan Digital Milenial (KDM), dengan paket kompetensi yang sangat relevan dengan future work skills, seperti Perkembangan Digital, Produktivitas Digital, Analisis Data Digital, Komunikasi dan Kolaborasi Digital, Keamanan Informasi Digital, serta Publikasi Konten Digital. 

 

Melalui kelas belajar mandiri (Asynchronous) secara online, setiap individu dapat mempelajari topik tentang AI yang dapat diakses secara gratis dan seumur hidup. Kelas online course ini dinamakan Microsoft elevAIte Program: Artificial Intelligence (AI) Fluency yang merupakan kelas pembelajaran hasil dari kolaborasi QuBisa bersama dengan Microsoft Indonesia, Komdigi dan  GNIK (Gerakan Nasional Indonesia Kompeten)dengan tujuan mengembangkan kompetensi di bidang Artificial Intelligence (AI) dan misi besar yang ingin dicapai yaitu “Memberdayakan satu juta individu di Indonesia dengan keterampilan AI untuk masa depan cerah menuju Indonesia Emas 2045.” 

 

Tidak hanya online course, setiap individu juga dapat mengikuti alur pembelajaran berikutnya yang lebih kompleks yaitu kelas Bootcamp for Business Leaders, masih tetap dalam topik bahasan tentang AI. Progam Bootcamp ini dilakukan secara interaktif dan praktikal dengan menggunakan tools AI. Berikut adalah kelas Bootcamp yang dapat diikuti dengan jadwal yang tersedia:

  • Boosting Productivity & Optimal Result with AI & Prompt Engineering
  • Supercharging Your Office Productivity with GenAI­

 

Melalui kombinasi model pembelajaran di atas yaitu menggabungkan antara pembelajaran mandiri (Asynchronous) dan workshop, dengan tatap muka langsung bersama tanaga ahli (Synchrononus) menjadi salah satu pilihan program yang tepat bagi pengembangan SDM unggul dan berdaya saing karena memiliki konsep pembelajaran yang komprehensif. 

 

Program ini mendukung penguasaan future work skills yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan pola kerja, akibat adanya proses transformasi dalam bentuk disrupsi teknologi, utamanya melalui hadirnya kecerdasan buatan (AI).

 

Transformasi bisnis di era digital tidak dapat dilepaskan dari peran AI dan kesiapan sumber daya manusianya untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan disruptif. Kegagalan dalam merespons disrupsi bisa menjadi ancaman bisnis yang mengakibatkan hilangnya pasar, menurunnya profitabilitas, serta tidak mampu bersaing dengan kompetitor yang lebih agile dan inovatif. 

 

Inilah kesempatan untuk berperan lebih aktif dan mengejar ketertinggalan dalam transformasi bisnis Anda melalui peningkatan kapabilitas SDM di bidang Artificial Intelligence (AI) bersama QuBisa.

 

Pepi Agum Widianti

Chief of Asynchronous Tribe

QuBisa

 

Editor:

Ivan Mulyadi

Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:

  • - WhatsApp : 0813-8952-8410
  • - Instagram : @onegml
  • - LinkedIn : @onegml
  • - Facebook : @onegmlofficial
  • - TikTok : @onegmlofficial
  • - YouTube : @onegmlofficial

More Article

Unggul dengan Manajemen Talenta

Pepi Agum Widianti , July 24 2025

Pertanyaan yang sering dilontarkan Top Management perusahaan kepada unit yang menangani SDM adalah, “Seberapa jauh fungsi SDM mampu memberikan kontribusi untuk kebe...

Unggul dengan Manajemen Talenta
Key Success Factor Seorang Branch Manager dalam Mengelola Kinerja Cabang

Pepi Agum Widianti , July 24 2025

Semenjak pengangkatannya sebagai Kepala Cabang (Branch Manager), Rony merasakan jabatan baru yang diembannya sangat berbeda dengan posisi sebelumnya di kantor ...

Key Success Factor Seorang Branch Manager dalam Mengelola Kinerja Cabang
GRP Raih Tiga Penghargaan dalam Ajang SPEX 2 DX Award

Pepi Agum Widianti , July 24 2025

Artikel ini dikutip dari website Neraca.co.id ...

GRP Raih Tiga Penghargaan dalam Ajang SPEX 2 DX Award
Pentingnya KPI Individu Sebagai Pendukung Kinerja Organisasi

Pepi Agum Widianti , July 24 2025

Pengukuran dan penetapan Key Performance Indicator (KPI) yang berbeda, akan menimbulkan pola perilaku yang berbeda pula. Contoh kasusnya bisa dilihat pada dua model...

Pentingnya KPI Individu Sebagai Pendukung Kinerja Organisasi