Optimis dalam Menjalani Masa Purnabakti

Bayu Setiaji , January 18 2021

Optimis dalam Menjalani Masa Purnabakti

Subhan akhir-akhir ini merasakan ketidakpastian dalam hidupnya, karena pertemuannya dengan Budi yang sudah pensiun lebih dulu tahun lalu. Setelah pensiun, Budi merasakan hidupnya menjadi kurang baik dan cenderung sulit. Orang-orang yang sudah lama dikenalnya saat bekerja, cenderung menghindarinya, bahkan istrinya pun menjadi kurang perhatian dengan kondisi saat ini, berbeda sekali sewaktu dia masih bekerja. Setelah pertemuan tersebut, Subhan merasa dia mungkin akan mengalaminya juga.

 

Hal yang dialami oleh Subhan dan Budi, merupakan cerminan kekhawatiran sebagian orang yang akan memasuki masa pensiun. Mereka akan berpindah dari seorang karyawan menjadi pensiunan. Dahulu merasa aktif dan energik berganti menjadi pasif, kewenanganan dan kekuasaan menjadi kehilangan kekuatan. Tidak semua orang memiliki cara pandang  yang sama saat menghadapi masa pensiun. Sebagian orang memilih pasrah karena itu “rule of the game”, sebagian lagi memilih tetap bersemangat karena “start for a new life”.

 

Menyiapkan masa pensiun bukanlah hal yang mudah. Survei yang dilakukan Life Insurance Marketing Research Association (Limra) menunjukkan demikian, ada 49% pensiunan yang kemudian menggantungkan hidup kepada orang lain, 29% meninggal saat pensiun, 12% alami kebangkrutan, 5% tetap bekerja, 4% mampu mandiri, dan hanya 1% yang kaya saat pensiun.

 

Beberapa hal yang perlu anda persiapkan menjelang masa pensiun. Pertama, Mempersiapkan kondisi fisik dan mental. Banyak orang tidak siap menghadapi masa pensiun. Mulai dari khawatir bosan atau stres karena tidak ada kesibukan, hingga kekhawatiran mengenai jaminan kesejahteraan hari tua. Cobalah untuk selalu berpikiran positif atas apa yang telah anda capai selama ini. Apabila memungkinkan, diskusikan secara terbuka dengan pasangan, anak atau sahabat dekat anda. Biasanya, berbagi akan membuat anda lebih tenang dibandingkan memendam masalah sendirian.

Kedua, Menetapkan tujuan baru hidup anda. Tujuan hiduplah yang membuat Anda tetap bersemangat. Anda mungkin memiliki beberapa misi yang berbeda atau tujuan selama mengisi masa pensiun. Anda dapat bertanya mengenai apa yang ingin dilakukan dalam hidup Anda. Lihatlah masa pensiun sebagai kesempatan untuk memulai bab baru dalam hidup Anda. Ini berarti melanjutkan apa yang telah Anda lakukan pada skala yang berbeda, atau melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda. Bagi orang-orang yang berada di posisi berotoritas sebelum pensiun, penyesuaian ini mungkin terasa lebih menantang.

 

Ketiga, Membangun hubungan baru dengan orang lain. Ketika anda meninggalkan pekerjaan, anda sering kehilangan hubungan dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian dari rutinitas anda, sehingga perlu mengembangkan hubungan baru. Mulailah membangun relasi dengan orang-rang di luar pekerjaan dan terlibat dalam kegiatan yang diinginkan setelah pensiun.

 

Anda mungkin melakukannya dengan travelling, terlibat dalam kegiatan sukarela, atau nge-gym. Hubungan anda dengan pasangan atau keluarga juga dapat berubah, karena anda mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Kadang, terlalu banyak kebersamaan menyebabkan orang untuk lebih cepat bosan dan/atau tersinggung untuk hal-hal kecil satu sama lain.

 

Jangan tunggu sampai timbul konflik untuk berbicara tentang harapan dengan pasangan, anak, cucu, orangtua, dan teman-teman. Mulailah berembuk untuk menegosiasikan beberapa aturan dasar baru.

Keempat, Memahami usaha yang sesuai saat pensiun. Untuk anda yang ingin memulai usaha sendiri atau berbisnis, pertimbangkan beberapa hal. Jika memungkinkan, sesuaikan bidang usaha dengan minat anda, misalnya mengembangkan hobi yang dulu sempat tertunda karena rutinitas kerja.

 

Menjalankan usaha semacam ini akan berkontribusi positif pada kondisi fisik dan mental anda. Apabila bisnis tersebut memerlukan modal awal, pastikan bahwa jumlahnya tidak terlalu besar.

 

Jangan sampai masa pensiun yang seharusnya menyenangkan menjadi terganggu, jika ternyata bisnis tidak berjalan lancar. Hal yang perlu diingat adalah berbisnis adalah sebuah pilihan, bukan keharusan.

 

Pensiun bukanlah akhir segalanya. Rencanakan dengan matang masa pensiun Anda, jalani dengan gaya hidup sehat dan kondisi mental yang positif. Temukan kesenangan dan aktivitas baru untuk mengisi waktu Anda. Jangan khawatir, anda akan tetap bersemangat dalam menghadapi saat pensiun.

 

Bayu Setiaji

Learning Chief of Tribe

 

 

Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:

  • - WhatsApp : 0813-8952-8410
  • - Instagram : @onegml
  • - LinkedIn : @onegml
  • - Facebook : @onegmlofficial
  • - TikTok : @onegmlofficial
  • - YouTube : @onegmlofficial

More Article

Manpower Planning yang Strategis

Bayu Setiaji , January 18 2021

Perencanaan tenaga kerja atau Manpower Planning di banyak organisasi merupakan proses yang cukup menyita waktu dan perhatian.  Biasanya diawali dengan pengajua...

Manpower Planning yang Strategis
Toolbox for Talent: Penyusunan Alat (Tools) Assessment Center

Bayu Setiaji , January 18 2021

Pendahuluan...

Toolbox for Talent: Penyusunan Alat (Tools) Assessment Center
Grading dan Reward untuk Memuaskan Karyawan

Bayu Setiaji , January 18 2021

Ketika perusahaan mendesain skema remunerasi yang fair, langkah pertama yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah menentukan bobot suatu posisi dibandingkan dengan...

Grading dan Reward untuk Memuaskan Karyawan