P. Telaumbanua , June 19 2024
Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 10 ayat (2), telah menetapkan bahwa “Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja”. Demikian juga ayat (4) disebutkan bahwa tata cara penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) diatur oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan.
Kuranglebih dua puluh tahun kemudian, setelah melalui proses perjalanan panjang, akhirnya terbit Kepmenaker 115 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Wajib Sertifikasi Kompetensi Kerja Bagi Tenaga Kerja Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Sertifikasi kompetensi merupakan bentuk pengakuan resmi terhadap pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan pada bidang tertentu, dan sekaligus merupakan komitmen karyawan dalam pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
Dengan demikian, apa sebenarnya SKKNI itu? SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan. SKKNI dikembangkan melalui konsultasi dengan industri terkait dan disusun dengan mendapatkan pengakuan dari para pemangku kepentingan untuk memastikan kesesuaian kebutuhan di tempat kerja. Artinya SKKNI merupakan sebuah acuan mengenai standar kompetensi kerja yang harus dimiliki para profesional SDM, sehingga memiliki kelayakan untuk memegang tanggung jawab pada jabatannya.
Selain menjadi pedoman mengenai standar kompetensi kerja, SKKNI masih memiliki sejumlah kegunaan antara lain:
Dengan menguasai kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka seseorang karyawan diharapkan mampu mengerjakan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa ada hambatan atau masalah, mengatur pekerjaan agar dapat dilaksanakan dengan baik, menentukan langkah yang harus dilakukan saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, serta menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi.
Lalu bagaimana cara untuk mendapatkan pengakuan kompeten? Caranya adalah melalui uji kompetensi atau asesmen kompetensi yang dilakukan oleh lembaga yang kredibel dan telah ditetapkan oleh yang berwenang.
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2018 telah menugaskan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai lembaga yang memastikan pengembangan kompetensi di Indonesia. Menindaklanjuti hal ini, maka uji kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari BNSP. Acuan yang digunakan oleh LSP dalam melaksanakan uji kompetensi dapat mengacu kepada SKKNI, Standar Kompetensi Kerja Khusus atau standar internasional yang telah memperoleh verifikasi dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah sebelum uji kompetensi dilaksanakan oleh LSP, peserta uji kompetensi terlebih dahulu mempersiapkan diri melalui pelatihan terkait unit kompetensi yang diujikan. Persiapan tersebut diselenggarakan oleh sejumlah lembaga pendidikan dan pelatihan yang menawarkan biaya pelaksanaan secara variatif. Tujuannya adalah membekali para peserta agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja terkait dengan sejumlah unit kompetensi yang dipersyaratkan pada jabatannya.
Berhubung banyak lembaga pelatihan yang menyelenggarakan persiapan uji kompetensi, tentu perusahaan/ organisasi dan peserta bisa punya banyak pilihan dalam memilih lembaga pelatihan, sehingga diperlukan tips dalam memilih agar nantinya tidak kecewa. Beberapa tips berikut dapat dijadikan pedoman:
Sudah setahun lebih sejak terbitnya Permenaker No 115 Tahun 2022 tentang pemberlakuan wajib sertifikasi kompetensi kerja bagi tenaga kerja Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, pelaksanaan sertifikasi kompetensi ini akan terus dilakukan.
Tantangannya tentu ada, mulai dari pendaftaran, pelatihan, ujian dan terutama dalam hal biaya. Oleh karenanya perusahaan atau organisasi perlu menyiapkan anggaran untuk hal ini. Tantangan berikutnya adalah persiapan intensif dan upaya serius dari peserta uji kompetensi, serta pemeliharaan sertifikasi melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.
Mari menyongsong profesional SDM yang kompeten!
Penulis:
Fei
Head of Program CDHX
Editor:
Ivan Mulyadi
Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:
P. Telaumbanua , June 19 2024
Istilah Competency Based Human Resource Management (CBHRM) sudah tak asing lagi di telinga kita. Hampir semua spektrum HR dijalankan berdasarkan pada kompetensi set...
P. Telaumbanua , June 19 2024
Apa yang dimaksud Human Resource Management? Bahasan tentang manajemen pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan tentu berkaitan dengan Human Resource Managemen...
2024 © ONE GML Consulting