Resep Rahasia Eksekusi Strategi

Ivan Mulyadi , December 02 2021

Resep Rahasia Eksekusi Strategi

Resep Rahasia Eksekusi Strategi

Sadarkah Anda, perusahaan seringkali melakukan meeting tahunan, bulanan, bahkan mingguan secara rutin. Tak jarang juga meeting lebih dari sekali dalam seminggu. Biasanya meeting yang dilakukan akan membahas mengenai formulasi strategi serta review progress dari strategi yang sedang berjalan. 

 

Pembahasan mengenai kedua hal tersebut memiliki bobot yang sama penting dalam berjalannya roda perusahaan. Meski demikian, perencanaan yang panjang hanya akan menjadi sebuah ide yang sia-sia saat tidak dijalankan sesuai dengan strategi yang telah dibuat. Oleh karena itu, eksekusi strategi menjadi hal vital dalam implementasi strategi yang telah diformulasikan. 

 

Kali ini, One GML mau berbagi tips rahasia bagi Anda untuk mengeksekusi strategi yang sudah Anda buat.

 

 

Formulasi & Eksekusi Strategi

One GML telah melakukan riset mendalam terhadap berbagai perusahaan nasional dan multinasional terkait dengan formulasi serta eksekusi strategi setiap perusahaan tersebut.  Dalam melakukan formulasi strategi, kebanyakan perusahaan melakukan komunikasi dengan menggunakan strategi downward communication. 

 

Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan strategi serupa, yang membedakan antara hasil yang dicapai oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah disiplin pada pemantauan serta evaluasi atas proses eksekusi strategi yang telah dilaksanakan. 

 

Disiplin melakukan evaluasi itu sangatlah penting. Perusahaan yang paling well-managed secara rutin melakukan evaluasi atas pencapaian strategi dan kinerja lah, yang bisa mencapai perbaikan atas eksekusi strategi mereka secara berkala.

 

 

Pentingnya Manajemen Strategi & Kinerja

Jika perusahaan kamu selalu mencoba membangun core competency seperti diferensiasi dalam kualitas layanan atau kemampuan berinovasi, core competency yang diciptakan bisa bertahan lebih lama ketika perusahaan juga membangun organization capability. Kapabilitas yang dimaksud di sini adalah budaya berbasis kinerja, manajemen talenta, dan manajemen strategi. 

 

Meskipun merupakan proses supporting dalam perusahaan, organization capability inilah yang dianggap menjadi "resep rahasia" yang bisa membantu tereksekusinya core competency tersebut dengan lebih cepat dan efektif.

 

Salah satu organization capability yang wajib dimiliki adalah kemampuan manajemen strategi dan kinerja, yang sekaligus mencakup kapabilitas untuk eksekusi strategi tersebut dengan lincah. Diferensiasi produk atau inovasi layanan sudah umum dilakukan perusahaan. Keunggulan kompetitif bukan hanya melakukan inovasi saja, melainkan melakukan inovasi lebih cepat dari kompetitor. Nah, manajemen strategi dan kinerja lah yang dapat mendorong terciptanya keunggulan speed ini. 

 

Hingga kini, belum ada sistem manajemen yang secara otomatis bisa menyusun perencanaan, apalagi mengeksekusi strategi. Tidak ada tools manajemen yang bisa menggambarkan secara detail dan meramalkan situasi yang akan datang dengan tingkat keakuratan 100%.

 

Dalam melakukan perencanaan dan eksekusi strategi perusahaan, semua hal dapat berubah karena keadaan yang terjadi. Apalagi di masa-masa darurat pandemi seperti sekarang ini, akan selalu dibutuhkan penilaian pakar atau orang yang berpengalaman dalam mengeksekusi strategi. 

 

 

Certified Strategy Execution Professional (CSEP)

Untuk mengeksekusi strategi yang tepat, penilaian pakar yang memiliki kapabilitas tinggi sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk menjadi orang yang memiliki kapabilitas itu, konsep dan praktik yang selama ini dikembangkan oleh One GML, dalam rangka meningkatkan kualitas eksekusi strategi di perusahaan, dapat digunakan oleh perusahaan karena telah diterjemahkan ke dalam konsep yang terstruktur dan sistematis. 

 

Strategi harus memiliki dua komponen, yaitu komponen yang tetap (deliberate) dan komponen yang fleksibel (emergent) untuk merespons situasi yang terjadi. 

 

Strategi yang diperlukan dan direncanakan, dipastikan pencapaiannya melalui peta strategi dan sasaran strategis yang memiliki alat ukur dan target yang jelas. Jika mengacu pada metode Balanced scorecard (BSC), istilah ini biasa disebut strategy map, strategy objective, key performance indicator, dan target. 

 

Sedangkan strategi yang kedua adalah  strategy initiative yang sifatnya fleksibel, karena bisa berubah dan merespons perubahan situasi yang kerap terjadi.   

 

Nah, itu dia yang harus Anda lakukan supaya eksekusi strategi bisa membuahkan hasil yang diinginkan. 

 

Mau tahu bagaimana cara menjadi pakar yang handal untuk mengeksekusi strategi di perusahaan Anda? Simak terus artikel dan postingan kami selanjutnya atau langsung hubungi kami untuk program sertifikasi Certified Strategy Execution Professional (CSEP).

 

Kami tunggu ya!

 

Ivan Mulyadi


Sumber:

Artikel Kompetensi Inti VS Kapabilitas Organisasi - Suwardi Luis

Artikel The Rise and Fall of Strategic Planning - Djunaidi Baharudin

Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:

  • - WhatsApp : 0813-8952-8410
  • - Instagram : @onegml
  • - LinkedIn : @onegml
  • - Facebook : @onegmlofficial
  • - TikTok : @onegmlofficial
  • - YouTube : @onegmlofficial

More Article

Ini Dia Pengawas Jalannya Eksekusi Strategi

Ivan Mulyadi , December 02 2021

Saat seseorang ditempatkan menjadi Kepala Unit Manajemen Strategi dan Kinerja, maka ia akan mengelola sekaligus memonitor progress strategi dan kinerja organisasi. ...

Ini Dia Pengawas Jalannya Eksekusi Strategi
BRI Raih Empat Penghargaan di Ajang SPEx2 DX Award 2023

Ivan Mulyadi , December 02 2021

Artikel ini dikutip dari website Republika ...

BRI Raih Empat Penghargaan di Ajang SPEx2 DX Award 2023
Program Profesional HR Paling Efektif

Ivan Mulyadi , December 02 2021

Pastinya Anda pernah mendengar kalau kita ingin bisnis tetap langgeng, maka kita harus benar-benar memperhatikan pelanggan. Tapi sebelum pelanggan, sebenarnya ada y...

Program Profesional HR Paling Efektif
Model 70-20-10 dan Informal Learning

Ivan Mulyadi , December 02 2021

Coba jawab dulu pertanyaan ini sebelum melanjutkan membaca: “Siapa orang yang darinya Anda paling banyak belajar?”...

Model 70-20-10 dan Informal Learning