Pengelolaan Strategi, Kinerja dan Rencana Scale-Up

M. Arie Darmawan , April 08 2025

Pengelolaan Strategi, Kinerja dan Rencana Scale-Up

Usaha skala menengah di Indonesia menghadapi dinamika yang beragam. Beberapa sektor mengalami peningkatan, sementara sektor lainnya mengalami penurunan. 

 

Usaha menengah di sektor digital, teknologi dan e-commerce mengalami pertumbuhan, didorong oleh meningkatnya adopsi teknologi, digitalisasi bisnis, serta perubahan pola konsumsi masyarakat ke arah belanja online dan layanan berbasis aplikasi. Selain itu, bisnis yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif juga menunjukkan pemulihan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan wisatawan.

 

Namun di sisi lain, usaha menengah yang bergantung pada impor bahan baku dan sektor manufaktur mengalami tekanan, terutama akibat fluktuasi nilai tukar Rupiah dan biaya produksi yang meningkat. 

 

Selain itu usaha di sektor ritel konvensional dan kuliner menghadapi persaingan ketat dengan platform digital serta kenaikan biaya operasional seperti sewa tempat dan upah tenaga kerja. Meskipun pemerintah memberikan dukungan melalui insentif pajak dan akses pembiayaan, tantangan ekonomi global dan ketidakpastian pasar tetap menjadi faktor yang memengaruhi perkembangan usaha menengah di Indonesia sepanjang tahun 2024.

 

Untuk menghadapi dinamika ekonomi ke depan, usaha menengah di Indonesia perlu beradaptasi dan menerapkan strategi yang lebih fleksibel dalam menggapai peluang dan menghadapi tantangan. 

 

Beberapa pilihan strategi yang dapat dilakukan para usaha menengah antara lain:

 

1. Digitalisasi Bisnis – Usaha menengah perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, serta mengoptimalkan pemasaran melalui e-commerce dan media sosial. Pilihan teknologi yang digunakan saat ini sangat beragam dan murah seperti cloud computing, AI, maupun social media.

 

2. Diversifikasi Produk dan Pasar – Mengembangkan produk atau layanan baru yang lebih sesuai dengan tren pasar, serta memperluas target pasar, baik secara lokal maupun internasional. Untuk itu usaha menengah perlu melakukan analisis dalam memahami pergerakan pasar, perubahan tren pelanggan, maupun perubahan sosial lain yang berdampak kepada pengembangan pasar yang lebih luas.

 

3. Efisiensi dan Optimalisasi Biaya – Mengurangi biaya operasional yang tidak perlu, meningkatkan efisiensi rantai pasok, serta mencari alternatif bahan baku yang lebih terjangkau. Hal ini dapat dilakukan dengan mulai memetakan dan menstandarisasi proses operasional yang berjalan, ditambah dengan mengidentifikasi peluang-peluang perbaikan proses melalui kegiatan iterasi improvement dalam unit kerja.

 

4. Kemitraan dan Kolaborasi – Memetakan ekosistem dari bisnis yang sekarang berjalan dan mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat memberikan value bagi perusahaan dengan membangun kerja sama dengan bisnis lain, komunitas, atau startup untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jaringan distribusi.

 

5. Peningkatan Kualitas SDM – Memberikan pelatihan bagi karyawan dalam bidang digital, pemasaran dan inovasi produk, ditambah dengan kapabilitas lain di bidang operasional dan kepemimpinan agar SDM dapat menjadi aset bagi perusahaan dan siap menghadapi persaingan.

 

 

 

Semua strategi di atas dilakukan bukan hanya dalam rangka untuk survive dalam kondisi persaingan saat ini, tetapi juga melakukan scale-up dari sisi pasar maupun produk/jasa untuk mencapai sustainability dalam jangka panjang.

 

 

Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh para perusahaan skala menengah untuk melakukan scale-up atas bisnisnya?

 

Untuk melakukan scale-up bisnis, perusahaan menengah (medium enterprise) perlu mempersiapkan beberapa aspek penting agar pertumbuhan dapat berjalan berkelanjutan dan efisien. Berikut adalah beberapa persiapan utama yang perlu dilakukan:

 

1. Model Bisnis yang Jelas dan Terus Improve

Usaha menengah perlu memetakan dan memastikan model bisnis yang digunakan tidak hanya sudah terbukti menghasilkan keuntungan, tapi juga memberikan value proposition yang tepat kepada pelanggan. 

 

Setelah itu perlu juga dilihat peluang-peluang inovasi apa saja yang dapat dijalankan ke depan, baik dari sisi Differentiating Capability (lebih baik dari pesaing) maupun Integrating Capability (mengelola berbagai sumber daya, proses dan kompetensi) yang bertujuan untuk meningkatkan posisi perusahaan di pasar industri.

 

2. Strategi yang Jelas, Selaras dan Terkomunikasikan Lintas Organisasi 

Terkadang strategi organisasi dalam menghadapi persaingan sudah ada dalam benak atau rencana dari para pimpinannya. Namun dalam penerapannya, strategi perlu dikomunikasikan dan diselaraskan dengan target kinerja dari seluruh elemen dalam organisasi. Semakin besar perusahaan tentu berdampak pada span of control yang lebih luas. Perusahaan akan merekrut karyawan yang lebih capable dalam menjalankan fungsi tertentu yang berdampak kepada membesarnya struktur organisasi.

 

Keadaan tersebut menjadikan eksekusi strategi tidak berjalan secara optimal, sehingga perusahaan perlu menerapkan suatu framework dalam memetakan dan mengukur strategi, sehingga ketika strategi tersebut harus dieksekusi oleh unit / individu tertentu, dampak dari eksekusi strategi dapat dengan mudah dilacak sehingga memungkinkan manajemen mengambil keputusan.

 

3. Kesiapan Finansial

Akses terhadap pendanaan atau pembiayaan sangat penting bagi usaha menengah untuk memperkuat operasional, meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan bisnis. Dengan modal yang cukup, pelaku usaha dapat berinvestasi dalam teknologi, meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi, serta mengembangkan inovasi produk atau layanan. Selain itu, akses pembiayaan yang mudah juga membantu usaha menengah dalam menghadapi tantangan seperti fluktuasi pasar dan biaya operasional yang meningkat. 

 

Berbagai skema pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), modal ventura dan pendanaan berbasis ekuitas, dapat menjadi solusi bagi usaha menengah untuk mempercepat ekspansi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Oleh karena itu, kemudahan akses terhadap sumber pendanaan menjadi faktor kunci dalam membangun usaha menengah yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

 

 

Dengan persiapan yang matang, perusahaan menengah dapat melakukan scale-up secara efisien dan berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan. 

 

Muhamad Arie Darmawan

Chief of Strategy and Execution - One GML

 

Editor:

Ivan Mulyadi

Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:

  • - WhatsApp : 0813-8952-8410
  • - Instagram : @onegml
  • - LinkedIn : @onegml
  • - Facebook : @onegmlofficial
  • - TikTok : @onegmlofficial
  • - YouTube : @onegmlofficial

More Article

Pengembangan SDM untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan

M. Arie Darmawan , April 08 2025

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu strategi terpenting bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja dan produktiv...

Pengembangan SDM untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan
Skema Remunerasi yang Fair melalui Evaluasi Jabatan

M. Arie Darmawan , April 08 2025

...

Skema Remunerasi yang Fair melalui Evaluasi Jabatan
Menyelaraskan Balanced Scorecard dalam Era Keberlanjutan

M. Arie Darmawan , April 08 2025

Dalam kondisi sosial dan lingkungan yang mengalami degradasi akibat eksploitasi yang berlebihan, perusahaan semakin menyadari bahwa mereka ...

Menyelaraskan Balanced Scorecard dalam Era Keberlanjutan
Meningkatkan Kinerja Organisasi dengan Balanced Scorecard

M. Arie Darmawan , April 08 2025

Kita dapat melihat perilaku pengemudi mobil yang beragam di jalan tol. Ada yang konsisten tetap melaju di jalur tengah, ada yang bertahan pada jalur paling kanan de...

Meningkatkan Kinerja Organisasi dengan Balanced Scorecard