One GML , June 19 2024
Pengangguran merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang atau setara dengan 5,32% dari total 147,71 juta angkatan kerja. Angka ini naik 3,99 juta orang dibandingkan Agustus 2022. Hal ini menunjukkan bahwa ketenagakerjaan di Indonesia masih menghadapi tantangan yang signifikan.
Tingginya angka pengangguran juga menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyaknya jumlah pengangguran juga menunjukkan bahwa diperlukan upaya yang lebih serius dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja agar dapat bersaing dalam pasar kerja yang semakin kompetitif.
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia masih terus berlanjut, termasuk tingginya tingkat pengangguran, produktivitas yang rendah, dan banyaknya pekerja di sektor informal. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja menjadi penyebab utama dari angka pengangguran yang tinggi. Selain itu, kurangnya jumlah wirausaha dan usaha kecil menengah (UKM) juga mencerminkan kurangnya pengetahuan atau informasi yang dimiliki masyarakat dalam menciptakan usaha.
Menurut McKinsey, faktor kemampuan atau kompetensi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, ini dapat dilihat dari fenomena di pasar kerja di mana terdapat banyak lowongan pekerjaan namun sulit untuk mengisi posisi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat banyak peluang kerja, namun rendahnya kemampuan atau kompetensi dari para pencari kerja dapat menghambat proses penyerapan tenaga kerja.
Hal ini menunjukkan bahwa penting untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja, agar mereka dapat memenuhi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks. Selain itu, kurangnya informasi atau pengetahuan dalam menciptakan usaha juga dapat menjadi hambatan dalam pengembangan wirausaha dan UKM. Dengan peningkatan akses terhadap informasi dan pengetahuan, diharapkan dapat meningkatkan jumlah dan kualitas wirausaha di Indonesia.
Pemerintah telah mengambil peran yang signifikan dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan melalui program Prakerja. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja serta mendorong terciptanya lapangan kerja melalui wirausaha.
Melalui program ini, pemerintah berupaya meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja, sehingga mereka dapat lebih siap bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Selain itu, program Prakerja juga mendorong terciptanya lapangan kerja melalui wirausaha, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada calon wirausaha. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia.
Salah satu penyelenggara pelatihan dalam program Prakerja, QuBisa, telah berperan aktif dalam mendukung program ini selama dua tahun terakhir. QuBisa menyediakan berbagai pelatihan dan kursus untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan calon tenaga kerja dan wirausaha. Adanya partisipasi QuBisa dan penyelenggara pelatihan lainnya, diharapkan program Prakerja dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
QuBisa telah berpartisipasi dalam Prakerja Skema Bansos pada tahun 2022, dan terlibat dalam Prakerja Skema Normal pada tahun 2023. Keterlibatan QuBisa dalam program ini menunjukkan komitmen dalam memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada masyarakat Indonesia. Untuk tahun 2024, QuBisa akan melanjutkan partisipasinya dalam program Prakerja Skema Normal.
Melalui artikel ini pula, masyarakat diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan program Prakerja, khususnya Prakerja Skema Normal tahun 2024 yang akan diselenggarakan oleh QuBisa. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, kita dapat bersama-sama mengatasi pengangguran dan mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia. Ayo bergabung dan ikuti program Prakerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.
Melalui upaya bersama antara pemerintah, lembaga pelatihan seperti QuBisa, dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan dapat terwujud peningkatan keterampilan, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan wirausaha yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan demikian, program Prakerja menjadi salah satu solusi dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
Dengan demikian, melalui partisipasi aktif dalam program Prakerja, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, sehingga dapat menciptakan peluang kerja yang lebih baik dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Program Prakerja menjadi salah satu langkah nyata dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan dan mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia.
Penulis:
Wanda Indana
Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:
One GML , June 19 2024
Ini Caranya Menciptakan Sistem Penilaian Kompetensi...
One GML , June 19 2024
Artikel ini dikutip dari website Suarasiber.com ...
One GML , June 19 2024
Peran digitalisasi saat ini tak terbantahkan, terutama dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi yang begitu pesat meliputi segala aspek kehidupan, membuka pintu l...
One GML , June 19 2024
Perlukah kita bekerja sesuai dengan latar belakang ilmu dan pendidikan? Idealnya begitu. Namun, di dunia kita ini nyaris tak ada sesuatu yang ideal. Jadi kalau ada ...
2024 © ONE GML Consulting