Belum lama ini dunia dihebohkan dengan Trump Trade War yang menyebabkan kericuhan dan ketidakpastian dalam ekonomi global, plus banyak menimbulkan kritik dari berbagai pihak. Perang dagang yang merupakan konflik utama antara dua raksasa ekonomi terbesar dunia (Amerika Serikat dan China) ini berpengaruh besar terhadap kondisi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Dalam perbincangan bersama Prof. Ferry Latuhihin (Ekonom, Chief Economist BII), beliau menjelaskan Indonesia sendiri mengalami volatilitas pada nilai tukar Rupiah, penurunan investasi asing, dan ancaman masuknya produk China yang lebih murah. Walaupun demikian, di sisi lainnya terbuka juga peluang masuknya investasi dari China ke Indonesia karena tarif yang lebih rendah.

Dari sisi Amerika Serikat, walaupun dampak langsung perdagangan ke Amerika tidak terlalu besar dari total ekspor Indonesia, ketidakpastian global dan perang dagang ini tetap berpengaruh signifikan terhadap sektor moneter, investasi dan perdagangan Indonesia. Dalam konteks perang dagang ini, Prof. Ferry menekankan Indonesia perlu merespons dengan bijak, memperkuat sektor domestik dan memanfaatkan peluang dari berbagai investasi, bukan hanya khawatir dengan ancamannya saja.

Jika kita lihat dari sisi bisnis, terutama bisnis skala menengah (Medium Enterprise) yang mengincar pertumbuhan yang signifikan, para bisnis harus memperhatikan inovasi model bisnis, manajemen proses dan menyesuaikan ukuran (right sizing). Proses pemetaan, pengukuran dan perbaikan berkelanjutan sangat penting untuk menghindari pemborosan, sambil di sisi lainnya juga mampu meningkatkan kinerja. Ini semua menjadi kunci agar perusahaan skala medium mampu bertahan, namun tetap kompetitif di tengah tantangan ekonomi global. 

Mengenai penyesuaian model bisnis, Arie Darmawan, Chief of Strategy and Execution One GML menjelaskan perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan nilai tambah produk/jasa dan mengurangi biaya. Arie memberikan contoh inovasi bisnis Airbnb yang mengubah cara bisnis hotel dengan menggunakan platform digital tanpa harus memiliki properti fisik. Contoh lain adalah bank yang kini banyak juga meluncurkan produk / platform digital, untuk memangkas biaya sekaligus memudahkan nasabah yang tak perlu lagi datang ke bank untuk bertransaksi. Selain itu, Arie juga menyoroti pentingnya manajemen proses yang efisien agar perusahaan mampu bertahan dan berkembang meski menghadapi tekanan ekonomi.

Melihat dari sudut pandang HR, Agus Soleh, MM, Chief of Organization Excellence One GML menjelaskan peran strategis HR dalam menghadapi dinamika eksternal perusahaan. Dinamika eksternal yang dimaksud di sini seperti perang dagang dan kondisi ekonomi yang tak menentu. Jika HR masih hanya berperan reaktif dan administratif, perusahaan akan sulit bersaing dalam kondisi ekonomi yang menantang. HR perusahaan harus mampu bertransformasi dari sekadar fungsi administratif menjadi mitra strategis. 

Manajemen SDM harus mampu bersikap adaptif dan proaktif untuk membantu perusahaan menjaga produktivitas, sekaligus menekan biaya di masa sulit. Agus menambahkan perspektif bahwa HR harus terlibat dalam merancang strategi organisasi, termasuk dalam perencanaan tenaga kerja yang tepat dan pengelolaan produktivitas. Kita membutuhkan HR yang aktif terlibat dalam perencanaan dan eksekusi strategi perusahaan, termasuk dalam pengelolaan tenaga kerja yang tepat dan produktif. 

Para bisnis terutama skala medium enterprise, pengusaha dan pemerintah harus terus melakukan reformasi struktural dan inovasi untuk dapat menjaga daya saing dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia harus fokus pada reformasi domestik, inovasi bisnis dan kolaborasi erat dengan negara-negara lain untuk memperkuat daya saing dan pertumbuhan di masa depan.

One GML sebagai pionir dalam transformasi organisasi dan bisnis di Indonesia memberikan solusi berupa program 4.0 Medium Enterprise Transformation Series, yang dilengkapi dengan bimbingan dari praktisi dan konsultan bisnis terbaik.

Program ini penting untuk diikuti, terutama bagi para bisnis skala menengah (Medium Enterprise), supaya bisnis Anda mampu merasakan solusi transformasi strategi, proses dan struktur yang praktis. Terbukti bisnis skala menengah pun bisa tumbuh dan bertransformasi lincah melalui metode ini.

Ivan Mulyadi