Mengelola dan Memonitor Perusahaan Multi Bisnis

GML , December 22 2020

Mengelola dan Memonitor Perusahaan Multi Bisnis

Sampai dengan tahun 50-an, sebagian besar perusahaan di Amerika masih berfokus pada single dominan bisnis. Namun saat ini semakin banyak organisasi mengelola multi bisnis di hampir semua sektor industri. Semua perusahaan multi bisnis harus mulai menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung di dalam grup multi bisnis berkinerja lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri sendiri.

Strategi korporat harus bisa menunjukkan mengapa dan bagaimana perusahaan induk bisa memberikan nilai tambah bagi usaha, dan menjawab isu mengenai alokasi sumber daya, penciptaan sinergi, melalui pemilihan jenis usaha dan portofolio perusahaan.

Michael Goold, salah satu guru manajemen dalam bidang multi bisnis, mengatakan bahwa  dulu  hal utama yang membuat  landasan kenapa berbagai macam bisnis yang berbeda dijadikan satu untuk dikelola dengan kepemilikan yang sama, adalah pengaturan portofolio bisnis dan memperbesar kekuatan pasar. Namun saat ini pendekatan pengelolaan multi bisnis sudah mulai bergeser, sudah tidak hanya berbicara mengenai portofolio dan pasar, tetapi juga mengenai beberapa hal lain, antara lain:  Synergy Business dan Parenting Business. Selain itu Portofolio Business tetap menjadi salah satu pertimbangan. Pendekatan portofolio bisnis berbicara bagaimana perusahaan akan mengalokasikan unit-unit bisnisnya secara tepat tidak dalam industri yang sama. Perusahaan tidak akan menaruh semua telur dalam satu keranjang.  Pendekatan Synergy Business tujuan utamanya adalah meningkatkan leverage core competency untuk membangun nilai tambah, sehingga diversifikasi, integrasi (hulu-hilir) harus memberikan nilai lebih bagi organisasi, tidak sekadar penjumlahan total.  Pendekatan Parenting Business adalah ada perusahaan yang berlaku sebagai induk yang akan merawat dan memberikan arahan yang jelas bagi organisasi.

Apabila diterjemahkan dalam tindakan nyata, tantangan pengelolaan multi bisnis adalah:

  1. Bagaimana mengalokasikan sumber daya di dalam portofolio perusahaan, serta usaha mana saja yang cocok untuk masuk dalam portofolio?
  2. Apa saja kriteria untuk melakukan akuisisi atau divestasi?
  3. Bagaimana perusahaan induk mempengaruhi usahanya, dan dalam kondisi seperti apa mereka bisa membangun atau merusak value?
  4. Proses-proses apa saja yang perlu diadopsi dalam pembentukan corporate level strategy untuk multi bisnis?

Bagaimana dengan pengelolaan multi bisnis di Indonesia? Proses pengelolaan multi bisnis di Indonesia bisa diawali dengan dua hal yang berbeda. Pertama sedari awal perusahaan sudah membentuk perusahaan holding atau induk yang akan mengelola anak-anak perusahaan. Pendekatan pembentukan holding dari awal umumnya memudahkan proses pengelolaan anak-anak perusahaan, karena proses pembentukan multi bisnis memang sedari awal didesain sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sehingga ketika akan mengembangkan multi bisnisnya sudah jelas arah dan rambu-rambunya.

Pola pengelolaan multi bisnis yang kedua adalah pembentukan holding dilakukan belakangan. Awal mulanya dari perkembangan single bisnis yang telah mencapai sukses kemudian pemilik melakukan investasi di berbagai jenis bidang usaha, dan akhirnya mulai berpikir untuk memilih salah satu perusahaan sebagai perusahaan induk, atau membentuk perusahaan induk baru sebagai holding yang akan mengelola dan mesinergikan seluruh operasi anak-anak perusahaan.

Hal ini banyak terjadi di family bisnis. Beberapa BUMN juga melalui proses yang hampir sama. Proses holdingisasi dilakukan untuk meningkatkan sinergi dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien sehingga lebih kompetitif. Beberapa perusahaan sejenis dijadikan satu untuk menjadi sebuah grup besar dengan mengambil salah satu perusahaan sebagai perusahaan induk. Sedemikian kompleksnya alasan dan pencapaian tujuan pengelolaan holding tersebut maka tantangan pengelolaan semua hal tersebut di atas tidak mudah dilakukan. Ibarat bagaimana mengajari gajah untuk menari.  Apalagi apabila tidak bisa diterjemahkan dalam format tujuan dan pengukuran yang jelas, serta langkah-langkah inisiatif yang tepat agar tujuan dari pengelolaan perusahaan multi bisnis bisa tercapai. Dalam rangka untuk  mempermudah proses pengelolaan perusahaan holding, maka diperlukan penyusunan peta strategi perusahaan holding yang jelas. Peta strategi yang akan memudahkan bagi para pimpinan puncak untuk memonitor, mengevaluasi, dan melakukan improvement proses eksekusi strategi yang telah direncanakan.

 

Djunaidi Baharudin

 

Director of Consulting

GML Performance Consulting

Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:

  • - WhatsApp : 0813-8952-8410
  • - Instagram : @onegml
  • - LinkedIn : @onegml
  • - Facebook : @onegmlofficial
  • - TikTok : @onegmlofficial
  • - YouTube : @onegmlofficial

More Article

5 Macam Kepemimpinan dalam Organisasi

GML , December 22 2020

Sudah selayaknya organisasi dan perusahaan mempunyai pemimpin. Sosok para leader yang memimpin berbagai departemen dalam suatu organisasi bisa disukai oleh para baw...

5 Macam Kepemimpinan dalam Organisasi
Pengertian Balanced Scorecard dan Fungsinya untuk Perusahaan

GML , December 22 2020

Balance scorecard merupakan tools manajemen yang berguna untuk menerjemahkan tujuan strategis organisasi menjadi rangkaian kinerja yang dibutuhkan. Untuk mengetahui...

Pengertian Balanced Scorecard dan Fungsinya untuk Perusahaan
The Death of Transactional Leadership?

GML , December 22 2020

“Management is about persuading people to do things they don’t want to do. While leadership is about inspiring people to do things they never thought they could. An...

The Death of Transactional Leadership?
Pentingnya HR Perusahaan Menjaga Kesehatan Mental Karyawan

GML , December 22 2020

Kesehatan mental atau mental health adalah kondisi individu yang terbebas dari segala bentuk dan gejala gangguan mental. Kesehatan mental juga perlu diperhatikan, s...

Pentingnya HR Perusahaan Menjaga Kesehatan Mental Karyawan