GML , January 06 2022
Bagi Anda yang ingin terjun ke dunia bisnis, maka sebaiknya mulai terlebih dahulu dengan cara membuat business plan. Membuat rencana bisnis atau yang sering disebut bisnis plan tersebut ibarat membaca peta dahulu sebelum berangkat menuju tujuan.
Dengan demikian, Anda tidak akan nyasar untuk mencapai tempat tujuan. Tidak hanya itu, perjalanan akan menjadi lebih efektif karena tidak banyak waktu yang terbuang.
Panduan Cara Membuat Business Plan Lengkap
Mempunyai rencana bisnis, Anda bakal bisa memetakan usaha. Sehingga kemudian Anda akan tahu langkah-langkah apa yang perlu ditempuh. Pada intinya, Anda tidak akan mengalokasikan budget dengan sembarangan.
Bisnis sudah tentu menyangkut tentang uang, uang dan uang. Anda tidak ingin modal habis namun malah tidak menghasilkan apa-apa bukan? Dalam rencana bisnis, yang terpenting adalah dibutuhkan untuk mengumpulkan modal. Terutama bagi Anda yang belum bisa mengeluarkan modal dari kantong sendiri, maka Anda perlu menunjukkan business plan yang menyakinkan.
Dengan demikian, Anda dapat menyajikan presentasi kepada investor untuk penggalangan dana maupun sebagai pengajuan pinjaman usaha ke bank.
Persiapan Sebelum dan Ketika Membuat Business Plan
Cara membuat business plan yang pertama harus Anda lakukan tentu saja mengenali dulu bidang bisnis yang akan Anda jalankan. Anda tidak hanya sekedar tahun bakal menjalankan bisnis apa, namun juga bagaimana rincian terkait bisnis tersebut.
Beberapa diantaranya yaitu perlunya mengenali kekuatan dan juga kelemahan bisnis serta perusahaan Anda. Selanjutnya, Anda juga harus membaca kesempatan yang ada beserta pesaingnya (kompetitor).
Langkah selanjutnya dari cara membuat business plan yaitu Ada harus memahami serta menentukan target pasar yang tepat, sesuai dengan bisnis Anda. Jangan lupa juga, Anda dapat menyesuaikan business plan dengan target pasar.
Dengan demikian, Anda dapat menyusun rencana dan juga strategi yang tepat dalam rencana bisnis.
Pada tahap ini, Anda akan diajak untuk merealisasikan business plan Anda yang tertuang dalam bentuk sebuah proposal. Walaupun, membuat rencana bisnis tidak selalu harus Anda lakukan ketika Anda ingin memulai usaha. Terdapat beberapa usaha yang kemungkinan tidak memerlukan sebuah business plan.
Selanjutnya, apabila Anda memiliki modal sendiri, kemungkinan Anda juga akan merasa tidak perlu membuat business plan. Akan tetapi, jika Anda membuat business plan dengan matang, maka hal itu akan membantu Anda untuk memulai bisnis dengan lebih terstruktur.
Business plan biasanya terdiri atas:
Berikut ini merupakan panduan dan cara membuat business plan yang dapat Anda praktekkan.
Ringkasan Eksekutif
Bagian ini, dapat menceritakan bisnis yang akan Anda jalankan. Pada bagian ini, Anda perlu menjabarkan bisnis Anda, inovasi, dan juga kapan Anda akan memulai bisnisnya.
Akan tetapi, Anda perlu mengingat bahwa yang namanya ringkasan tidak perlu panjang-panjang. Usahakan supaya tidak lebih dari dua halaman untuk mendeskripsikan ini.
Halaman ringkasan eksekutif ini juga yang akan menjadi daya tarik bagi pendana. Sehingga, Anda harus menceritakan dengan semenarik mungkin tentang bisnis Anda.
Latar Belakang Perusahaan
Selanjutnya, Anda dapat mendeskripsikan dengan beberapa poin tentang perusahaan.
Anda dapat menjabarkan mulai dari sejarah, siapa saja pihak yang ikut terlibat, kondisi finansial, rencana untuk pengembangan usaha Anda, produk, juga penjelasan tentang usaha Anda.
Poin-poin yang dapat Anda masukkan antara lain:
Khusus pada bagian rencana untuk pengembangan usaha, pada poin itu, Anda hendaknya menjelaskan mengenai seberapa besar peluang bisnis tersebut akan berkembang di masa depan.
Anda juga harus menambahkan strategi (exit strategy) dari business plan tersebut.
Analisis Pasar dan Pemasaran
Pada bagian ketiga cara membuat business plan, Anda dapat bercerita tentang target konsumen dari produk yang Anda jual. Anda perlu menjabarkan analisis kualitatif serta kuantitatif, tingkat kompetisi, karakteristik, harga, dan juga strategi promosi.
Jangan lupa pula untuk menjelaskan tentang produk itu sendiri. Mulai dari kemasannya sampai pada proses produksinya. Poin-poin berikut dapat Anda masukkan pada bagian ketiga di proposal rencana bisnis.
Analisis Produk
Selesai dengan analisis pasar, cara membuat business plan selanjutnya yaitu Anda harus menceritakan lebih detail tentang produk yang akan Anda jual.
Walaupun telah disinggung pada target pasar, akan tetapi analisis yang lebih rinci akan semakin menyakinkan calon investor/pemasok dana. Berikut ini poin-poin yang yang perlu Anda jelaskan:
Analisis SDM atau Manajemen
Nah, pada bagian kelima ini, Anda dapat menjabarkan struktur dan daftar manajemen bisnis Anda. Poin-poin penjelasan berikut ini yang dapat Anda gunakan.
Analisis Keuangan
Pada bagian ini, Anda dapat menjelaskan tentang kondisi finansial perusahaan dan proyeksi dana di masa depan. Anda harus menyampaikannya secara jujur. Berikut ini poin-poin yang dapat Anda sampaikan.
Menilik dari poin-poin yang telah dijelaskan di atas, Anda sekarang sudah memiliki gambaran untuk melakukan penyusunan proposal business plan, bukan?
Demikian tahapan-tahapan yang perlu Anda lakukan mengenai cara membuat business plan. Satu lagi hal yang Anda butuhkan sebagai bagian dari business plan yaitu asuransi. Melalui perlindungan dari asuransi properti untuk usaha, maka manajemen tidak perlu mengkhawatirkan kerugian karena kerusakan maupun kehilangan aset. Sebab asuransi yang akan menanggung ganti ruginya.
Apabila Anda ingin tahu lebih banyak mengenai cara membuat business plan sebuah perusahaan, Anda dapat menghubungi GML dengan mengunjungi websitenya di www.gmlperformance.com
GML Performance Consulting
Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:
GML , January 06 2022
Pelatihan / training adalah salah satu aktivitas dan fasilitas yang perlu disediakan perusahaan...
GML , January 06 2022
Kata kinerja atau job performance mempunyai arti prestasi sesungguhnya atau prestasi kerja yang bisa dicapai organisasi atau perusahaan. Sedangkan arti dari kata in...
GML , January 06 2022
Era kerja hybrid sudah banyak diterapkan. Pandemi Covid-19 telah mendorong pelaku usaha untuk menata ulang sistem kerja mereka. Digitalisasi dalam berbagai pro...
2024 © ONE GML Consulting